News

Pemkab Serang Ingin Bangun Dua SPA

SERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), berencana membangun dua Stasiun Peralihan Antara (SPA). Ini sebagai solusi untuk menekan sampah jumlah sampah terus menumpuk di wilayahnya.

Berdasarkan informasi yang diterima, SPA dicanangkan akan dibangun di Kecamatan Tirtayasa dan Kecamatan Bandung. SPA yang ditargetkan beroperasi pada akhir tahun itu, diklaim bisa mengelola sampah 40 sampai 45 ton dalam sehari.

Kepala DLH Kabupaten Serang, Sri Budi Prihasto mengatakan, pembangunan SPA sebagai upaya untuk menangani dan mengelola sampah agar tidak tergantung ke tempat pembuangan akhir (TPA) Cilowong.

“Untuk pembangunan SPA, memang tahun ini ada dua di Kecamatan Tirtayasa dan di Kecamatan Bandung, karena baru dua zona itu yang lahannya tersedia,” kata Budi, Minggu (19/1/2020).

Ia menjelasan, TPA di Kecamatan Tirtayasa untuk menangani dan mengelola sampah yang ada di Serang utara, sedangkan TPA yang ada di Kecamatan Bandung untuk menangani sampah di Serang Timur.

“Kebutuhannya setiap wilayah ada, tapi untuk yang Serang Selatan dan Serang Barat belum ada lahannya. Untuk yang Serang Selatan rencananya di Kecamatan Baros, kalau yang Serang Barat saya lupa,” ujarnya.

Tapi ia memastikan, TPA bukan tempat pembanguan namun tempat pengelolaan sampah dengan menggunakan teknologi yang canggih sehingga menghasilkan emisi yang rendah dan tidak mengelurkan asap karena pengolaannya menggunakan air.

“Jadi yang keluar bukan murni asap kotor tapi sudah tersiram dengan air. Teknologi yang digunakan sudah cukup maju. Kita mencontoh di Kabupaten Bandung Barat,” tuturnya.
Untuk pembangunan SPA sendiri, Budi mengungkapkan, diperkirakan akan menelan anggaran untuk bangunan fisik enam miliar rupiah dan untuk pembelian mesinnya tujuh miliar rupiah.

“Totalnya satu SPA mencapai Rp 13 miliar. Lahan untuk SPA seluas 3.000 meter persegi. Jadi abu dari pengelolaan sampah bisa dibuat paving block, bisa juga buat pupuk. Kita perkirakan satu SPA bisa mengolah sampah 40 sampai 45 ton per hari,” bebernya.

Penulis :NM

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *