News

Pendopo Lama Gubernur Akan Disulap Jadi Mess Tenaga Medis RSUD Banten

SERANG – Pemerintah Provinsi Banten akan menyediakan tempat karantina bagi tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten. Para perawat dan dokter bisa tinggal di tempat karantina yang telah disediakan pemerintah selama menangani pasien corona atau COVID-19.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten telah mempersiapkan pendopo lama Gubernur Banten yang berada di dekat Alun-alun Kota Serang untuk menjadi lokasi karantina atau tempat tinggal para tenaga medis.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Banten yang juga Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji mengatakan, pihanya sedang melakukan pendataan terhadap tenaga medis RSUD Banten yang akan tinggal di tempat karantian. Disana, kata Ati, pihaknya telah menyediakan tempat tidur lengkap dengan kebutuhan lain.

Pihaknya tidak mewajibkan seluruh petugas medis tinggal di karantina. Kebijakan tersebut sudah sesuai dengan kajian dan diskusi bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI), persatuan dokter spesialis, persatuan rumah sakit dan kementetian kesehatan. Hal tersebut sudah dikaji matang sebelum menunjuk RSUD Banten menjadi RS khusus pasien COVID-19.

“Tadinya kita akan mengkarantina seluruhnya, tapi ada mazhab yang mengatakan ketika zona disana sudah dipisahkan satu zoan infeksius dan satu zona non infeksius maka tidak perlu melakukan karantina selama 2 munggu sudah aman ketika saat tugas menggunakan APD lengkap ada beberapa petugas yang ingin di karantina ada juga yang ingin pulang ke rumahnya masing masing,” kata Ati saat dikonfirmasi, Kamis (26/3).

Ia mengatakan, total ada sebanyak 594 orang tenaga medis dan non medis di RSUD Banten untuk melakukan perawatan dan pelayanan untuk pasien COVID-19, mereka akan dibagi tiga sampai empat sift. Diketahui, RS milik Pemprov Banten memiliki kapasitas untuk merawat sebanyak 250 pasien dengang 19 ruang isolasi.

“Maka kami menyediakan ruangan untuk mereka isolasi sendiri yaitu di pendopo lama bisa dipergunakan untuk mereka,”katanya.

Salah satu petugas medis di RSUD Banten yang enggan disebutkan namanya, bercerita bahwa dirinya bersama teman-teman tenaga medis yang lain kesulitan mencari kamar kos. Bahkan mereka diusir oleh pemilik kos saat mengetahui mereka bekerja di RSUD Banten.

“Saya dan kawan-kawan tidak dapat kosan. Alasan pemilik kosan khawatir ada penularan, setelah tahu kami bekerja menangani pasien Covid-19,” katanya.

Penulis :wr

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *