News

Imbas Kebijakan di Rumah Aja, Jumlah Wanita Hamil Diperkirakan Bakal Meningkat 

Jumlah wanita hamil di Kota Serang diperkirakan bakal meningkat drastis pada pasangan usia subur (PUS). Kondisi tersebut dipengaruhi oleh pembatasan aktivitas di luar rumah, dan keterbatasan pelaksanaan

program Keluarga Berencana (KB) selama pandemi virus corona atau COVID-19. Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang tahun 2019 dari total PUS 199.000 terdapat 80 persen yang aktif memasang alat KB.  Sedangkan, diawal tahun 2020 DP3AKB dari total 1.500 alat KB baru terpakai tak lebih dari 100 alat.

Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (KB-K3) pada DP3AKB Kota Serang, Ida Dahlia mengatakan, selama pandemi COVID-19 pihaknya memperkirakan banyak PUS yang positif hamil.

“Sebenarnya kalau data secara aktual kami belum bisa mendata. Tapi diperkirakan, wanita hamil khususnya PUS (pasangan usia subur-red) bertambah,” kata Ida saat dikonfirmasi, Senin (20/4).

Kata perempuan akrab disapa Ida itu, pembatasan aktivitas masyarakat dan keterbatasan layanan KB menjadi penyebab utama. Kondisi ini terpantau melalui laporan di group Whatapps Messenger kader Posyando.

“Kebanyakan di rumah (Pasangan Usia Subur). Jadinya, positif,” katanya sambil tersenyum.

Ia menjelaskan, di tengah pandemi COVID-19 pihaknya berupaya melakukan sosialisasi kepada kader-kader posyandu agar meminta PUS menunda kehamilan, melalui program KB. “Jadi masyarakat tidak bisa menggunakan suntik KB, implan, pil, kondom, spiral dan melalui cara alami melalui senggama terputus,” terangnya.

Kepala DPK3AKB Kota Serang, Toyalis mengatakan, telah meminta petugas di lapangan melakukan koordinasi bersama dengan faskes seperti bidan praktek dan klinik swasta melakukan perjanjian agar melayani pemasangan KB.

“Kondisi ini memang ada sedikit khawatir (program KB terganggu), dengan berbagai keterbatasan masyarakat,” katanya.

Kata dia, tiap tahun pihaknya menyediakan 1.500 alat KB yang diberikanuntuk masyarakat. Di tahun sebelumnya pembagian dilakukan secara bertahap berkeliling ke lingkungan masyarakat bersama kader-kader posyandu dan Puskesmas. “Kemarin (tahun ini-red) baru satu titik di Curug. Setelah itu, semua kegiatan mengumpulkan orang banyak dilarang,” katanya.

Penulis :WR

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *