Hari Pertama Mogok Jualan, Lapak Daging di Pasar Induk Rau Sepi
Serang, – Hari pertama pemberhentian aktivitas atau mogok penjualan daging, kondisi lapak pedagang daging di Pasar Induk Rau, Kota Serang sepi. Seluruh pedagang menutup lapaknya dalam rangka protes ke pemerintah terkait tingginya harga daging.
Diketahui, Gabungan Pengusaha Pedagang Daging (Gappenda) Banten di seluruh pasar tradisional melakukan aksi mogok mulai hari ini, Jumat (22/1/2021) hingga Selasa Selasa (26/1/2021) mendatang.
Andi salah satu pedagang berharap setelah adanya aksi mogok jualan ini pemerintah segera melakukan langkah-langkah untuk menstabilkan harga daging. Dikatakan Andi, berdasarkan hasil kesepakatan paguyuban seluruh pedagang menutup lapaknya masing-masing.
“Setelah mogok, kita berharap banyak kepada lemerintah agar melakukan langkah harga daging bisa turun,” kata Andi saat dikonfirmasi.
Terpisah, Ketua Gappenda Banten Aeng Haeruzzaman mengatakan, selain melakukan mogok jualan para pedagang pun akan melakukan audiensi kepada wakil rakyat di DPRD Banten pada Senin (25/1/2021) agar bisa memfasilitasi keluhan para pedagang daging kepada pemrintah daerah.
“Yang jelas ini perlu penanganan kita kan awam DPRd kan mengerti apa yang harus dulakukan,” katanya.
Salah satu pembeli asal Ciruas mengaku tidak mengetahui bahwa hari ini merupakan hari pertama pedagang daging melakukan aksi mogok jualan lima hari kedepan. Akhirnya para pembeli daging beku di lapak operasi pasar yang disediakan Di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Serang
“Ke sana sepi gak ada satupun (yang jualan) katanya lima hari kemarin mah ada,” katanya.
4. Disperindagkop Kota Serang melakukan operasi pasar
Sementara, Disperindagkop Kota Serang menggelar operasi pasar di Pasar Induk Rau untuk mengantisipasi kelangkaan daging di pasar dengan adanya aksi mogok jualan yang dilakuakan para pedagang daging.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen Disperindagkop Kota Serang bekerjasama dengan Bulog menjual harga daging sapi beku Rp95 ribu per kilogram dan daging kerbau beku Rp80 ribu per kilogram.
“Operasi pasar ini kita lakukan situasional aja. Ini juga animo masyarakat untuk membeli aga kurang,” kata Muhammad Zein Kepala UPT Pasar Disperindagkop Kota Serang.
Penulis:WR
