News

Seorang Pelajar di Pandeglang Terbitkan 4 Novel Selama Belajar Daring

Serang, – Masa belajar daring dari rumah selama pandemik COVID-19 membuat siswa jenuh dan bosan. Sebagian mengisi kebosanan dengan bermain game, namum tidak bagi Seorang siswi Kelas XII Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Pandeglang Nurul Aini.

Warga asal Kampung Cimoyan, Desa Bungur Copong, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang telah berhasil membuat dan menerbitkan 4 buah novel hasil karyanya sendiri.

Bahkan keempat novel yang ia buat seluruh pengerjaannya hanya digunakan dengan smart phone yang dibelikan ayahnya untuk menunjang pembelajaran daring selama pandemik COVID-19.

Siswi yang memiliki nama pena Aini Rahmat itu mengatakan, mulai serius untuk menulis sejak tahun 2020, saat pembelajaran jarak jauh diterapkan pemerintah. Namun, sejak 2019 dia sudah suka menulis dan belajar dasar-dasar penulisan.

“Karena kan waktu luangnya banyak, kan pas ada daring. Kadang ngisi waktu luang pas selesai ulangan itu nulis-nulis,” kata Aini kepada wartawan, Selasa (21/9/2021).

Terhitung sejak awal ia menulis hingga dengan saat ini, lanjut Aini, dirinya telah berhasil menerbitkan sebanyak 4 buah novel dan 3 buah cerita yang ia publikasikan melalui website.

“Pertama Sejarah Cinta ini self publising, lalu ke dua Dokter, Cita-cita, cinta dan rahasia, lalu ke tiga Sesat dan yang ke empat judulnya bulan berandal,” katanya.

Tak hanya itu, saat ini ia pun tengah menggarap 3 novel lainnya yang tak lama lagi akan kembali di terbitkan.

“Ada 3 yang sedang di garap itu A Women di lintang semesta publiser, yang ke dua judulnya Nostalgia SMA Tahun 1990 dan satu lagi di grup My Book judulnya Tragedi Gunung Karang,” imbuhnya.

Selama menggarap seluruh karyanya menggunakan smart phone, Aini mengaku mendapatkan banyak kesulitan. Kendati demikian ia tidak bisa berbuat banyak lantaran terkendala masalah ekonomi.

“Kesusahan tulisannya itu kecil, kurang leluasa kalau ngetik. Kadang pusing juga karena terlalu dekat sama mata. Susah mau koreksinya juga,” katanya.

Selain itu, Aini juga saat ini mengaku kesulitan dalam hal memasarkan produk-produknya.

“Jadi kita itu mati-matian cari pembeli, kalau kita ga dapat pembeli ya ga diterbitkan. Jadi sia-sia aja nulis kalau ga diterbitkan,” jelasnya.

Penulis:WR

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *