News

Sikap Profesionalisme Perawat Dalam Mendukung Kesejahteraan Pasien

Kualitas pelayanan suatu tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, klinik dan lainnya dipengaruhi secara langsung oleh perawat. Sikap profesionalisme yang harus dimiliki perawat diantaranya ramah, jujur, lemah lembut dan tanggung jawab terhadap moral. Peningkatan profesionalisme dapat dilakukan dengan metode preceptor, coaching, mentoring dan konseling. terdapat juga beberapa faktor sikap tidak profesional seorang perawat.
Pada era modern ini, pasien sudah sangat memahami hak-hak mereka dalam mendapatkan suatu pelayanan kesehatan yang berkualitas (Nurachmah, 2001). Sehingga ini kemudian menuntut pelayanan dari perawat untuk selalu bersikap ramah, lemah lembut terhadap pasien, terampil, cakap dalam bekerja, serta memiliki tanggung jawab terhadap moral (Suhaemi, 2003). Sering kita temui di media massa, media online, maupun media sosial tentang berita pelanggaran ataupun kasus tidak profesionalisme perawat.

1. Tujuan Etika Keperawatan

Etika profesi keperawatan merupakan alat untuk mengukur perilaku moral dalam keperawatan. Tujuan etika profesi keperawatan umumnya yaitu menciptakan dan mempertahankan kepercayaan pasien terhadap perawat, termasuk kepercayaan di antara sesama perawat, dan kepercayaan masyarakat terhadap profesi perawat.


2.Sikap Profesionalisme Perawat Dikaitkan dengan Nilai Sosial Budaya

Perawat diharapkan memiliki sikap yang ramah, baik, bertabiat halus/ lembut, jujur serta dapat dipercaya, cerdas, cakap, terampil dan mempunyai tanggung jawab moral yang baik

3. Hak dan Kewajiban Perawat dan Pasien

Di dalam buku Etika Keperawatan diungkapkan oleh Claire Fagin bahwa hak perawat terdapat tujuh inti dan memiliki 14 kewajiban perawat terhadap pasien (Ismani, 2001). Sehingga hal ini sudah menjadi acuan bahwa lebih kepada caring terhadap pasien diutamakan dalam profesi ini. Kita tentu juga mesti memahami hak dari perawat diantaranya; Memperoleh martabat, pengakuan terhadap suatu kontribusi, lingkungan kerja dengan stres seminimal mungkin, Praktik profesi dalam batas hukum, partisipasi kebijakan, serta melibatkan perawat dalam meningkatkan asuhan kesehatan.
Untuk kewajiban sendiri tentu tergantung pada rumah sakit/ klinik tempat perawat mengabdi. Sehingga penyesuaian ini tentu dengan tujuan utama membantu pasien mencapai kesejahteraannya/ sembuh.

4.Masalah Etika dalam Praktik Keperawatan dan Masalah Terhadap Pasien

Pada studi kasus artikel berita pikiran rakyat bekasi.com (Oktober 2020) dengan judul “Sebelum tewas, Pasien Ini Berhasil Rekam Makian Kasar Perawat di RS hingga Viral di Medsos”, juga pada artikel berita Okezone.com (16 April 2021) dengan judul “Viral! Keluarga Pasien Aniaya Perawat Perempuan Karena Cabut Infus”. Dipahami masih adanya masalah di dalam praktik keperawatan. Hal ini tentu melibatkan banyak faktor, termasuk kepribadian seseorang serta kondisi lingkungan dari perawat tersebut. Faktor-faktor ini harus dianalisis lebih mendalam serta adanya tindak lanjut pembinaan terstruktur terhadap perawat yang terlibat dalam kasus tersebut.

5.7 Sikap Perawat Terhadap Pasien

Natalia Marbun memaparkan dalam tulisannya terdapat 7 sikap perawat yang dapat mendukung kesejahteraan pasien. Sehingga kemudian sikap ini dibutuhkan oleh perawat untuk diterapkan dalam mendukung profesionalisme profesi.

A.Sikap Peduli Terhadap Kebutuhan Pasien

Menurut Watson (2004), esensi caring dapat ditunjukkan dengan sikap perawat yang peduli terhadap kebutuhan dan kesejahteraan pasien serta keluarga pasien. Hal ini bisa ditunjukkan dengan kemudian perawat mendatangi pasien untuk menyatakan kesediaannya membantu pasien (Marbun, 2020).

B.Bertanggung Jawab dalam Memenuhi Kebutuhan Pasien

Terutama dalam sikap caring perawat dalam perannya. Pada bagian ini dipahami seorang perawat harus caring terhadap pasien dengan memahami inti dari moral dan etik keperawatan. Memiliki tanggung jawab moral terhadap pasien, sehingga terciptanya kepekaan terhadap penderitaan pasien, keluarga dan peduli secara dinamis terhadap lingkungan di mana pasien tersebut dirawat.

C.Ramah dan Santun dalam Melayani Pasien

Thomas et al mengatakan bahwa perawat yang bersikap caring akan berbicara ramah dan santun, mempunyai perhatian, serta penuh minat dalam menolong pasien. Hal ini tentu tidak sulit, dikarenakan secara budaya tata krama yang diatur dalam nilai dan norma sudah menjadi kebudayaan yang dibawa dari lahir. Orang Indonesia dikenal dengan sikap sopan santun serta keramahannya. Tentu ini dibawa dalam profesi perawat dengan penuh sabar dalam memberikan asuhan pada pasien, sehingga ada hubungan secara verbal dan visual yang membantu pasien untuk sembuh/ sejahtera.

D.Sikap Tenang dan Sabar

Perasaan nyaman yang dihadirkan dari ketenangan dan kesabaran seorang perawat akan membantu secara psikologis pasien, di mana hal ini membantu untuk memperoleh kesembuhan itu sendiri. Keinginan untuk sembuh akan muncul dari kenyamanan dalam pelayanan tersebut.

E.Selalu Siap Sedia dalam Memenuhi Kebutuhan

Dari segi nonverbal di mana wajah perawat yang tampak segar, tidak lelah, akan dapat memenuhi kebutuhan pasien. Di mana sikap siap sedia ini merupakan salah satu dari sepuluh faktor karatif caring. Memperhatikan pasien untuk menumbuhkan kepekaan sehingga perawat tahu apa yang dibutuhkan oleh seorang pasien yang dirawatnya.

F.Memberikan Motivasi Terhadap Pasien

Dalam suatu proses penyembuhan, biasanya pasien lebih peduli pada perubahan secara fisik, di mana apabila kondisi fisik membaik akan membuat keinginan untuk sembuh makin besar. Jika perubahan tersebut makin baik dengan adanya kerja sama yang baik antara perawat dan pasien akan membuat pasien patuh menjalani pengobatannya.

G.Sikap Empati Terhadap Pasien dan Keluarga

Rafii Oskouie dan Nikravesh mengungkapkan dalam studi grounded theory yang membahas tentang faktor determinan bahwa karakteristik pribadi khusus dan sifat kepribadian termasuk sikap, empati, emosi perawat, dan respons organisasi berkontribusi dalam perilaku caring perawat. Sehingga, dengan demikian perawat akan lebih sabar, empati, serta bertanggung jawab dalam melayani pasien.

Dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh profesi perawat tentu adanya tingkat kepuasan terhadap kinerja. Kinerja inilah yang kemudian memengaruhi pada diri perawat itu sendiri, dan jika baik juga akan membantu dalam kesejahteraan pasien. Berhasilnya sikap seorang perawat tentu dibantu dengan kemauan dari perawat tersebut untuk melakukan pelayanan yang baik, terlebih jika sebelumnya terdapat pembinaan yang baik terhadap praktik profesi serta serta tanggung jawab moral yang baik. Kesejahteraan pasien dapat dicapai dengan adanya kerja sama yang baik dalam proses pelayanan di rumah sakit ataupun klinik.

Artikel: Nurul Fadilah

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *