HeadlineNews

Jadi Lumbung Beras Nasional, Banten Malah Defisit Beras 70 Ribu Ton Per Bulan

Serang, – Provinsi yang menjadi salah satu lumbung beras nasional kini malah defisit beras. Sekitar 70 ribu ton lebih beras impor masuk per bulan untuk menambal defisit di Provinsi Banten pada awal tahun 2024.

Kepala Dinas Pertanian Agus Tauchid mengatakan, kebutuhan konsumsi beras warga Banten per bulan sebesar 119.677 ton beras, sementara produksi bulan Januari 2024 diperkirakan hanya sebesar 73.132 ton beras.

“Sehingga defisit di bulan Januari sebesar 73.436 ton beras,” kata Agus kepada wartawan, Senin (15/1/2024).

Namun, Agus menyampaikan defisit beras di tanah para Jawara ini terjadi sejak Desember 2023 hingga Februari 2024. Ia memprediksi pada bulan Maret hingga tiga bulan kedepan terjadi surplus karena akan ada panen raya di bulan-bulan tersebut.

“Prognosa (kondisi membaik) di bulan Maret produksi padi Banten mulai mencapai surplus,” katanya.

Untuk menambal defisit tersebut, Pemprov Banten mengandalkan beras impor yang ada dalam stok cadangan pangan pemerintah. Hal ini dilakukan untuk menstabilkan harga beras di pasaran dan mencegah terjadinya inflasi.

Disampaikan Agus, pergerakan harga beras di Banten masih stabil namun masih tinggi dari harga pokok penjualan (HPP).

“Bagainana harga wajar dengan tren fluktuatif yang kita jaga karena itu akan berpengaruh terhadap inflasi,” katanya.

Ia berharap cadangan beras di Provinsi Banten akan kembali normal saat musim penen raya pada bulan Maret-April depan. Diprediksi akan ada suplai yang cukup tinggi di bulan tersebut sehingga akan terjadi surplus beras di Banten.

“Sehingga ini dapat direspon oleh pembeli karena barang cukup banyak mudah-mudahan harga dapat menuju keseimbangan baru,” katanya.

Penulis:WR

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *