Advertorial

DPKD Kabupaten Serang Ingin Wujudkan Digitalisasi Arsip

SERANG – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kabupaten Serang pada tahun 2024 ini tak hanya fokus mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kecamatan-kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang untuk menggunakan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) saja.

DPKD Kabupaten Serang di bawah kepemimpinan Aber Nurhadi, M.Pd dan Andi Suriati,S.Kom sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris, juga berencana melakukan digitalisasi arsip.

Pemkab Serang sendiri mendukung salah satu program DPKD Kabupaten Serang tersebut, dengan telah menyiapkan anggaran untuk membeli peralatan digitalisasi kearsipan yang disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Nanang Supriatna d acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) versi tiga beberapa waktu yang lalu.

“Kami berterima kasih kepada Ibu Bupati Serang yang disampaikan lewat Pak Sekda (Nanang Supriatna-red) yang sudah menganggarkan untuk membeli peralatan digitalisasi kearsipan,” ucapnya.

Ia menargetkan, digitalisasi arsip dapat dilakukan DPKD Kabupaten Serang paling tidak akhir tahun 2024. “Jadi arsip-arsip yang disimpan bukan hanya arsip kedinasan saja sebenarnya, tapi arsip masyarakat juga bisa,” ujarnya.

Bagi masyarakat yang ingin menitipkan arsip pribadinya bisa datang ke DPKD Kabupaten Serang berupa foto copy sehingga pada saat arsip dibutuhkan namun hilang copyannya ada di DPKD Kabupaten Serang.

“Misalnya KTPel, akta kelahiran, sertifikat tanah, ijazah atau data-data pribadi yang lainnya boleh dititipkan. Itu untuk membantu masyarakat bagaimana mengamankan arsip-arsip yang dia miliki dari kemusnahan,” tuturnya.

Sementara hasil evaluasi yang dilakukan terkait penggunaan aplikasi Srikandi, Aber menerangkan, masih ditemukan beberapa kendala namun OPD-OPD dan kecamatan aktif melakukan konsultasi dan berkoordinasi dengan DPKD Kabupaten Serang.

“Kalau yang belum melaksanakan itu mungkin tidak mau menghadapi kerumitan di awal saja, padahal kalau sudah berjalan biasa saja,” tutupnya.

(adv)

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *