News

Viral! Gelar PKKMB, Pihak Panitia Uniba Lakukan Cukur Paksa Rambut Mahasiswa Baru

SERANG,- PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) sebuah insiden mengejutkan terjadi di Uniba ketika sekelompok mahasiswa baru dipotong rambut sebagai bagian dari peraturan yang baru diterapkan oleh pihak Panitia PKKMB Uniba.

Kejadian ini memicu protes dari mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan yang menganggap tindakan tersebut sebagai pelanggaran hak individu dan terlalu berlebihan.

Insiden tersebut bermula saat sejumlah mahasiswa yang menghadiri acara orientasi kampus diingatkan oleh panitia bahwa rambut panjang dianggap tidak sesuai dengan “etika kampus.

Mahasiswa yang menolak untuk mematuhi peraturan tersebut kemudian dipanggil untuk menjalani pemotongan rambut di depan Gedung D kampus A Uniba.

Salah satu mahasiswa, Muhammad Riski Muslia Roza, yang mengalami pemotongan rambut, mengungkapkan kekecewaannya.

“Saya yang mengalami pemotongan rambut. Saya merasa direndahkan dan dipermalukan di depan teman-teman saya, tidak adil dalam pemotongan rambutnya karena saya melihat ada juga mahasiswa baru yang rambutnya panjang tidak dipotong malah dilewatkan itu menurut saya terlihat ketidakadilannya,” katanya.

Dalam waktu singkat, insiden ini menarik perhatian media dan publik. Banyak pihak, termasuk aktivis hak asasi manusia, mengecam tindakan pemotongan rambut paksa ini sebagai bentuk pengekangan kebebasan berekspresi.

Sejumlah mahasiswa mengajak untuk berdiskusi tentang pentingnya menghargai keragaman dan menegakkan hak-hak individu di lingkungan pendidikan.

“Kampus seharusnya menjadi ruang untuk belajar dan berekspresi, bukan tempat untuk tekanan dan intimidasi, dan hal ini Banyak mahasiswa yang berbicara kepada saya yang memotongnya itu yang Bernama Netral,” kata Adam selaku mahasiswa universitas Bina Bangsa semester 3 jurusan ilmu komputer.

Riski Apriansyah mahasiswa universitas Bina Bangsa semester 5 mengungkapkan bahwasanya PKKMB itu bukan sebagai ajang penindasan untuk mahasiswa baru.

Seharusnya PKKMB sebagai ajang pertanggungjawaban mereka yang akan menjadi mahasiswa hubungannya dengan dipotongnya rambut mahasiswa baru itu mengancam keterbatasannya kebebasan berekspresi.

Berdasarkan dokumentasi di atas mungkin terlihat banyaknya senyuman terlemparkan dari mahasiswa baru yang padahal mahasiswa tersebut banyak keluhan yang terjadi dan rasa kecewa yang ada di benak mahasiswa baru.

Dengan demikian mereka menuntut panitia yang memotong rambutnya agar bertanggungjawab atas hal tersebut.

Dengan perdebatan yang semakin hangat, insiden ini menjadi sorotan utama, menegaskan pentingnya kebebasan berpendapat dan penghormatan terhadap identitas individu di dunia pendidikan.***

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *