Jurnalis warga

Trayek di Serang Semrawut, Sopir Angkot Merugi

SERANG – Sejumlah trayek angkutan kota (angkot) di Kota Serang Banten tidak berfungsi akibat sepi penumpang. Selain sepi penumpang, berhentinya trayek diduga akibat tidak ada upaya penertiban dari pihak berwenang.

Kondisi tersebut tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang, namun berdampak merugikan para sopir angkot di Kota Serang. Ipul, salah satu sopir angkot menyebutkan ada beberapa hal yang menyebabkan terhentinya trayek di Kota Serang.

Banyaknya sopir angkot yang mengubah trayek sesuai permintaan penumpang dan masuknya sopir pendatang menambah panjang persoalan moda transportasi di Kota Serang. Hal itu menimbulkan gesekan dan persaingan usaha yang tidak sehat.

“Selama ini kan bisa lihat angkot dari Ciomas-Cilegon, angkot Pandeglang itu sampai ke Kota Serang. Kalau aturannya dipakai nggak mungkin angkotnya pada datang ke sini,” ujar Ipul, Jumat (27/5/2022).

Persaingan baru yang dihadapi para sopir angkot di Kota Serang, seperti diakui Ipul yakni hadirnya jasa angkutan online. Ia mengaku semakin berat bersaing dengan jasa angkutan online yang melayani sesuai rute tujuan penumpang.

“Ditambah lagi ada Go-Car, itu persaingannya tidak sehat. Dia platnya masih hitam (untuk kendaraan pribadi) sedangkan kita mobil angkot platnya kuning, saya punya (izin) trayek sedangkan dia nggak punya, kemana aja dia mah bisa narik,” tutur Ipul.

Sopir lain, Mimin sopir angkot Serang Cilegon menambahkan, para sopir angkot sudah menyampaikan keluh kesah mereka kepada pemerintah Kota Serang. Namun keluhan tersebut belum direspons baik oleh Pemkot Serang.

“Kita didiemin kaya enggak ada aturan karena banyak angkot Tangerang yang masuk ke Kota Serang. Sempet ada demo di Terminal Kepandean soal angkot Tangerang yang nggak boleh (masuk) narik wilayah Serang Cilegon,” ujar Mimin.

Penulis : Nazaria Pratiwi, Jurnalis Warga

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *