News

Minim Anggaran, Koni Banten Ditarget 8 Besar di PON XX Papua

SERANG – Pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua, KONI Banten dipastikan minim anggaran. Soalnya, dana hibah yang akan diterima oleh mereka hanya Rp 45 miliar.

Padahal, pengajuan yang diharapkan adalah Rp 120 miliar mengingat tempat pelaksanaan PON XX sangat jauh yakni di Bumi Cenderawasih (julukan Papua).
Sebagai pembanding, di PON sebelumnya, KONI Banten menerima kucuran anggaran Rp 70 miliar. Hasilnya lumayan memuaskan. Dari peringkat 21, langsung melejit ke posisi 13.

Nah, di Papua, diharapkan bisa meningkat lagi baik dari segi prestasi maupun pendanaan. Sayangnya, uang yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten masih jauh dari harapan.  Namun, prestasi yang dituntut cukup tinggi, di mana Gubernur Banten, Wahidin Halim mencanangkan Banten harus bisa masuk posisi delapan besar.
Saat pemaparan kesiapatan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON di depan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banten Deden Apriandhi dan Sekretaris Dispora Ai Dewi Suzana di ruang rapat Dispora Banten, Senin (20/1/2020), KONI Banten terpaksa meniadakan banyak item.

Seperti halnya bantuan Kejuaraan Daerah (Kejurda), Kejuaraan Nasional (Kejurnas), bantuan untuk KONI kabupaten/kota se-Banten, try-out, try-in, tidak ada penambahan uang saku atlet, bahkan sampai ke seragam kontingen pun bisa dihapus dengan mepetnya dana yang akan diterima.

“Bila Rp 45 miliar, banyak yang harus kami korbankan. Ini saja saat kami coba rinci masih ketemunya Rp 48 miliar. Nanti bagian perencanaan akan mengkaji lagi agar sampai di jumlah Rp 45 miliar,” papar Ketua Umum KONI Banten, Rumiah Kartoredjo.

Kepala Dispora Banten, Deden Apriandhi membenarkan bahwa anggaran yang akan diterima KONI Banten hanya Rp 45 miliar. Padahal, rekomendasi dari Dispora Rp 100 miliar.

“Jika melihat kebutuhan yang disampaikan KONI, memang masih banyak kekurangan yang dihadapi jelang PON XX/2020 Papua. Saya paham dan mengerti dengan persoalan yang ada,” katanya.

Oleh karenanya, pihaknya ingin mencari solusi terbaik, terutama terkait atlet yang akan berjuang demi nama daerah.

“Dalam pertemuan ini kami mencari solusi, bagaimana PON bisa diikuti seluruh atlet yang sudah lolos sesuai kriteria yang ditetapkan. Kita upayakan semuanya bisa berangkat, ada pun hal lainnya sambil berjalan, cari solusi terbaik,” jelasnya.

Penulis :NM

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *