News

Meski Ditutup, Warga Tetap Serbu Wisata Religi Banten Lama

SERANGĀ  – Wisata religi Banten Lama tetap ramai dipadati penzgunjung meski sudah dilakukan penutupan oleh Pemerintah Provinsi Banten. Penutupan tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran penyebaran virus corona atau COVID-19.

Kendati demikian, hari ketiga Lebaran, Selasa (26/5) warga tetap menyerbu kawasan wisata religi Banten Lama untuk berziarah ke makam Sultan Maulana Hasanudin.

Ratusan warga ini masuk ke kawasan penziarahan melalui jalur tikus. Mereka masuk melewati pintu masuk belakang tepatnya di pondok pesantren Maulana Hasanudin.

Meski oleh petugas peziarah disarankan untuk menggunakan masker namun tidak sedikit mereka yang datang tanpa menggunakan masker dan tidak mematuhi protokol kesehatan untuk selalu menjaga jarak aman.

Salah satu pengunjung dari Kota Serang, Roni mengaku mengajak keluarga untuk berziarah karena tradisi ziarah merupakan salah satu tradisi rutin pasca lebaran yang sulit ditinggalkan meski situasi pandemik.

“Ini kan kebiasaan kita rutin kalau sebulum dan sesudah bulan ramadhan selalu ziarah ke Banten,” kata Roni kepada awak media di, Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Setiap peziarah oleh oknum juru parkir diwajibkan membayar uang parkir sebesar Rp5 ribu per kendaraan roda dua. Tarif parkir tersebut diluar aturan Perda yang sudah ditentukan Dinas Perhubungan, Kota Serang yang mewajibkan menarik iuran parkir hanya Rp1 ribu.

“Kendaraan kita diarahkan parkir pada di areal Tanggul, dekat taman Surosowan tepatnya di kawasan Sukadiri, Kasemen karena di KPW ditutup,” katanya.

Pihak kepolisian mengaku kewalahan menghadapi banyaknya pengunjungan yang masuk ke kawasan wisata religi tersebut. Pasalnya, meski sudah ditutup, warga setempat memanfaatkan gang untuk menampung kendaraan peziarah di masa pandemi COVID-19.

Akhirnya, pihaknya hanya mampu mengimbau agar masyarakat mematuhi aturan yang ada, terutama untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak.

“Makanya kemarin kita tutup tapi ada yang memanfaatkan parkir di gang-gang kecil. Kalau tempat parkir utama sudah ditutup di KPW dan Sukadiri kita tapi masyarakat tidak patuh dia bikin tempat parkir lain,” katanya.

Penulis : WR

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *