News

Ini Modus Masyarakat Untuk Berlibur Ke Pantai Dan Lolos Check Point

SERANG – Kapasitas pengunjung wisata di wilayah Banten, terutama di Anyer hingga Carita, hanya dibatasi 50 persen. Pihak kepolisian berjaga di pantai dan jalur menuju lokasi wisata. Jalur utama menuju lokasi wisata pantai akan di jaga dengan memberlakukan check point atau pemeriksaan hingga tanggal 07 Juni 2020 mendatang oleh jajaran Lalu Lintas Polda Banten.

“Sesuai arahan pimpinan, kita tetap melakukan kegiata rutin yang ditingkatkan, yang dimulai sejak 01 Juni hingga 07 Juni. Cara bertindak yang kita lakukan, itu sama dengan yang kita lakukan saat operasi ketupat kemarin,” kata Dirlantas Polda Banten, Kombes Pol Wibowo, melalui sambungan selulernya, Selasa (02/06/2020).

Bagi kendaraan wisatawan asal luar Banten, akan diputar balikkan oleh pihak kepolisian yang membuka check point di empat titik, yakni di Gerbang Tol (GT) Cilegon Timur, Pasar Anyer, Simpang Teneng, dan di Pantai Carita.

Setidaknya, sudah ada 5.100 kendaraan wisatawan asal luar Banten yang diputar balikkan oleh jajaran lalu lintas Polda Banten. Hal ini untuk mempersempit penularan covid-19 sekaligus mengurangi kapasitas wisata pantai, yang hanya diperbolehkan 50 persen dari kapasitas maksimum.

“Sampai hari ini kita telah memutar baik kendaraan sebanyak 5.100 yang akan melakukan kegiatan wisata. Kita himbau dilokasi wisata yang ada kita batasi 50 persen dari daya tampung yang ada. Kita lakukan penyekatan dalamm rangka untuk mengantisipasi membludaknya wisata di pantai, dengan harapan jaga jarak bisa terjadi apabila wisatawan ini kita batasi,” terangnya.

Dirlantas mengaku banyak masyarakat yang mengaku akan bersilaturahmi ke sanak saudara, namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh personilnya, itu hanyalah modus untuk berwisata ke pantai.

“Dengan berbagai macam cara dan modus, sama dengan cara modus yang digunakan saat operasi ketupat kemarin. Alasan nya mau silaturahmi, ketika membludak, tidak ada jaga jarak, kalau membludak tidak ada juga program new normal. Itu alasan kita lokasi wisata di batasi,” tuturnya.

Pengelola wisata juga sudah di himbau agar menyediakan tempat cuci tangan atau sanitizer, kemudian mengingatkan pengunjung agar mengenakan masker dan menghimbau menjaga jarak.

Sosialisasi ke lokasi wisata di akui Wibowo, sudah dilakukan sejak jauh hari. Sehingga saat new normal diterapkan, masyarakat sudah terbiasa dengan pola hidup baru tersebut.

“Perlu saya sampaikan, bahwa pemerintah telah mencanangkan new normal, dalam pelaksanaannya sudah di atur dalam protokol pencegahan covid, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, kemudian menjaga jarak,” jelasnya.

Penulis :YD

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *