Olahraga

Persita Tangerang Tak Mau Terbuai Rekor Apikk di Babak Penyisihan

SANUR – Usai memastikan diri lolos ke semifinal Liga 2 pasca mengalahkan PSMS Medan, Persita Tangerang langsung tancap gas untuk mempersiapkan tim menuju semifinal. Dari Palembang, Pendekar Cisadane langsung bertolak ke Bali karena waktu persiapan yang sangat sempit.

Untungnya, seluruh pemain dalam kondisi fit dan siap bertanding untuk memperebutkan satu tempat di final nantinya. Di semifinal, Si Ungu (julukan Persita) yang jadi pemuncak klasemen Grup B, akan berhadapan dengan runner-up pool A, Sriwijaya FC. Duel keduanya berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (21/11/2019), pukul 16.00 WIB.

Berhadapan dengan Elang Andalas (julukan Sriwijaya FC), La Viola (julukan lain Persita) tentu memiliki sejarah yang cukup baik di musim 2019. Dipertemuan perdana, menang dengan skor 0-2 lewat gol Ade Jantra dan Aldi Al Achya. Di duel kedua, kembali unggul 1-0 lewat gol Sirvi Arvani.

Memiliki rekor apik, tak membuat Pelatih Persita Tangerang, Widodo C Putro jumawa. Hal ini ditegaskannya saat keterangan pers di kawasan Sanur, Bali, Kamis (21/11/2019).

“Persita datang ke Bali siap untuk melaksanakan pertandingan. Bukan untuk melihat capaian sebelumnya. Apapun masih bisa terjadi di lapangan hijau,” terangnya.

Ia juga menyampaikan, yang jadi kunci penting dibentrok hari ini adalah penggawa.

“Kelemahan dan kelebihan (lawan) itu adalah bagian dari sepakbola. Jadi taktikal hanya diberikan saat latihan. Tapi dalam permainan, ditentukan oleh pemain sendiri. Jadi saya berharap semuanya siap untuk bertempur,” ujar pelatih yang pernah membesut Bali United tersebut.

Sementara Juru Taktik Sriwjaya FC, Kas Hartadi menyebut dua kekalahan skuatnya kontra Pendekar Ciasadane di babak penyisihan, sudah dilakukan evaluasi menyeluruh.
Kas secara spesifik juga menyebut bahwa anak asuhnya harus mampu mengatasi lini depan Persita yang dihuni penggawa muda dengan kecepatan yang mumpuni bila tak ingin menelan pil pahit untuk ketiga kalinya.

“Kalau di kita kan pemain belakangnya sudah berumur. Seperti Amrizal dan ada Bobby. Jadi harus ada solusi untuk meredam kecepatan Sirvi Arvani, Kito, Aldi, dan Ade Jantra. Caranya, dengan menguasai sektor tengah agar mereka tak mampu mengalirkan bola ke depan,” ungkapnya.

Bila mampu menerapkannya, juru taktik berusia 48 tahun ini yakin Laskar Wong Kito (julukan lain Sriwijaya FC) bisa meraih tiket ke Liga 1 Indonesia musim depan.

Penulis :NM

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *