News

BNPB : Banjir Bandang Lebak Diduga Akibat Penambangan Liar di Gunung Halimun Salak

LEBAK – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan penambangan liar di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak menjadi salah satu penyebab banjir bandang dan longsor di Lebak.

Hal ini berdasarkan laporan awal dari pihak kepolisian daerah Banten. Selain curah hujan yang tinggi, gundulnya di area pegunungan Halimun-Salak menjadi penyebab luapan sungai Ciberang yang mengakibatkan 6 kecamatan diterjang banjir bandang.

Doni mengatakan, saat turun hujan dengan intensitas tinggi ada sejumlah galian tambang longsor dan membuat aliran air dari hulu sungai membawa material bebatuan disertai lumpur ke aliran sungai Ciberang.

“Ada sejumlah tambang yg pecah. Jadi tambang yg sudah ditinggalkan itu ambrol, longsor, dan membawa material bebatuan dan juga lumpur. Nah inilah yg menyapu sepanjang sungai Ciberang,” katanya.

Banjir bandang dan longsor mengakibatkan ribuan permukiman warga di Kabupaten Lebak hancur dan hanyut terbawa arus air, belasan jembatan terputus dan sejumlah sekolaj dan musola rusak.

“Nah inilah yg menyapu sepanjang sungai Ciberang ini dan menimbulkan kerugian yg cukup massif, tidak kurang dari sekitar 1000 unit rumah yang rusak berat dan sebagian besar hanyut terbawa arus,” katanya.

Selain kerusakan material bangunan, banjir bandang juga mengakibatkan sebanyak 7 orang meninggal dunia tertimbun material longsor dan hanyut. Sementara satu orang masih dalam pencarian.

“Berdasarkan laporan sementara dari ibu Bupati, terdapat sejumlah 8 korban meninggal, 6 orang terimbun kemudian dua orang hanyut, satu belum ditemukan,” katanya.

Penulis :NM

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *