News

Cerita Pimpinan King Of The King di Serang

SERANG – Kemunculan sebuah spanduk bertuliskan King of The King di Kota Serang beberapa hari lalu membuat geger warga setempat. Lewat sebuah spanduk, King of The King mengklaim akan membayarkan seluruh hutang-hutang negara.

Pada spanduk tersebut terdapat gambar Presiden pertama RI Soekarno dan di belakangnya ada gambar Nyi Roro Kidul. Di bagian kanan spanduk terdapat foto beberapa orang dan ada foto tiga orang pengurus King of The King yakni Pimpinan Ketua Umum IMD Juanda dan Pimpinan Provinsi Banten IMD Syrus Manggu Nata.

Sementara, Ketua Umum King Of The King di Kota Serang dijabat oleh Tarmidi seorang buruh harian lepas. Dia bercerita awal mula dirinya tunjuk menjadi pimipinan King Of The King di Kota Serang pad saat dirinya bersama temannya bernama asmawi bertemu dengan Syrus Manggu Nata bertujuan untuk berbisnis jual beli tanah pada tiga bulan yang lalu di Karawaci Tangerang, namun pembicaraan berbelok arah menjadi masalah aset amanah Allah untuk kemakmuran masyarakat.

“Saya dari Serang ke Karawaci diajak Ustadz Asmawi dengan tujuan awal mau ngebebasin tanah di Walantaka buat perumahan bertemu dengan pak haji Jamblang di daerah Karawaci, lalu diajak ke rumah pak Nata awalnya bicara bisnis tapi pembicaraan berubah menjadi aset amanah allah,” kata Tarmidi usai mediasi di Mapolres Serang Kota, Jumat (31/1).

Tarmidi mengatakan, dirinya ditunjuk oleh Syrus Manggu Nata selaku Pimpinan King Of The King Provinsi Banten. Setelah itu, Tarmidi dan Asnawi dipanggil ke rumah Nata untuk mengantar data jumlah anak yatim dan jompo di Kota Serang. Padahal, menurut Tarmidi dirinya dan Asmawi tidak mengerti tetang apa yang dikatakan Nata. Bahkan setelah menjadi pimpinan kelompok tersebut dia tidak pernah mengikuti acara apapun terkait King Of The King.

“Kita ditunjuk setelah dua minggu bertemu lagi di rumahnya kita bawa data yatim dan jompo. Dia bilang mudah-mudah (aset amanah allah) cepat keluar,” katanya.

Meski dirinya ditunjuk sebagai pengurus King Of The King di Kota Serang dan diperintahkan untuk memasang spanduk di sekitar kediamannya, dia mengaku tidak mendapat imbalan apapun dari Nata. Hanya saja, dia dijanjikan akan mendapatkan hadiah jika aset allah cair.

“Dicatunkan di sepanduk diminta foto sama dia katanya buat mewakili aja karena bahasanya kita gak mau ribet. Lain dari itu kita gak tahu ceritanya. Kita pasang buat membuktikan aja kita foto lalu kita kirim ke dia. Tidak mendapat upah sumpah demi allah,” katanya.

Ditempat yang sama, Kapolres Serang Kota AKBP Edhi Cahyono mengatakan, dirinya sudah memintai keterangan terhadap yang bersangkutan. Mereka mengaku tidak mengetahui mendalam soal aktifitas kelompok tersebut dan hanya diajak oleh Nata.

“Kedepannya kita akan kordinasi dengan tokoh masyarakat tentu untuk melakukan pembinaan kepada yang bersangkutan. Kita juga himbau masyarakat tidak percaya terhadap ajakan seprti ini,” katanya.

Penulis :WR

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *