News

Per Hari Lebih 200 Kasus Baru COVID-19 di Banten, Libur Panjang Di Rumah Aja

Serang, – Pemerintah Provinsi Banten meminta masyarakat tetap di rumah saja pada saat liburan Tahun Baru Imlek pada akhir pekan ini terhitung sejak tanggal 11 sampai dengan 14 Februari 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, meski peta zona penyebaran di Banten sudah berubah menjadi zona kuning dan oranye namun penambahan kasus baru COVID-19 di tanah Jawara masih tinggi.

Lanjut Ati, kendati Provinsi Banten sudah keluar dari zona resiko tinggi penyebaran virus corona, namun penambahan angka kasus baru di Banten dalam sehari lebih dari 200 kasus. Diketahui, beberapa hari lalu sejumlah wilayah di Banten berhasil keluar dari zona merah.

Sementara total kasus COVID-19 Banten mencapai 30.937 kasus. Rinciannya, 3.060 masih dirawat, 27.001 sembuh dan 876 meninggal dunia.

“Kalau kita lihat peta sudah zona oranye zona kuning tetapi sesungguhnya COVID masih ada. Sehari kita masih angka diatas 200, bagaimana caranya kita harus turun,” kata Ati saat dikonfirmasi, Jumat (12/2/2021).

Pemprov Banten masih mengizinkan tempat wisata buka pada saat libur imlek namun dibatasi 50 persen Perda Penanggulangan COVID-19. Pihaknya telah menerjunkan Satgas tim gabungan TNI/Polri untuk melakukan pengawasan dan penindakan.

Sementara masyarakatkan wajib menerapkan 5 M. Yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan interaksi hingga menjauhi kerumunan.

“Dan tempat wisata sudah tidak lagi kerumunan, tetapkan terapkan 5 M,” katanya

Ati menyampaikan sudah 10 pejabat eselon II di lingkup Pemprov Banten terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka seluruhnya tertular dari klaster perkantoran.

Informasi yang dihimpun, adapun para pejabat eselon II itu terdiri atas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nana Suryana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) mendiang M Husni Hasan, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Rina Dewiyanti.

Selanjutnya Kepala Inspektorat E Kusmayadi, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Beni Ismail, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Mahdani. Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Gunawan Rusminto, Kepala Dinas Perhubungan Tri Nurtopo, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Nurhana. Satu lagi Kepala Biro Penanganan Barang dan Jasa Soerjo Soebiandono.

Mantan Direktur Utama RSUD Kota Tangerang itu menjelaskan, mereka seluruhmya tertular dari klaster perkantoran. Dari 10 pejabat eselon II hanya 6 diantaranya mendapat perawatan di rumah sakit.

“Enam orang dirawat yang enggak dirawat ada gejala ringan jadi isman (isolasi mandiri). (Tertular dari) Klaster kantor, kontak, satu kena maka tertular,” tuturnya.

Penulis:WR

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *