HeadlineNews

Ironi Sungai Cibanten Kota Serang Dipenuhi Sampah

Serang, – Kondisi Sungai Cibanten yang menjadi akses perekonomian dan kemajuan Banten di masa Kesultanan Banten sungguh memprihatinkan. Permukaan sungai itu kini dipenuhi oleh sampah.

Sungai Cibanten dipenuhi sampah plastik, styrofoam, hingga kayu dan bambu menutupi alirannya. Padahal, hanya berjarak beberapa meter saja dari Keraton Kaibon yang merupakan bekas kediaman Sultan Syafiuddin, seorang Sultan Banten yang memerintah sekitar tahun 1809-1815.

Kondisi tersebut mengakibatkan sekitar Sungai Cibanten tercium bau aroma tak sedap yang berasal dari sampah yang menumpuk di permukaan sungai. Hal ini membuat warga terganggu saat beraktivitas terlebih sebagian rumah warga berada di pinggir sungai.

“Kami terganggu dengan bau tak sedap yang berasal dari tumpukan sampah di Sungai Cibanten. Baunya semakin hari semakin parah,” tutur Wandi salah satu warga setempat kepada wartawan, Senin (11/1/2021).

Mereka khawatir, jika tidak cepat dibersihkan maka tumpukan sampah akan semakin parah dan air ikut tercemar sehingga menimbulkan berbagai penyakit. Sebab, sebagian warga Kampung Kroya, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang untuk mencuci dan mandi.

“Lama-lama numpuk gini pasti bisa timbul berbagai penyakit. Bahkan bisa saja banjir kalau makin banyak aliran air akan tersumbat,” katanya.

Tumpukan-tumpukan sampah itu menjadi saksi Sungai Cibanten yang dulu menjadi simbol kemajuan ekonomi dan kejayaan Banten kini berubah menjadi simbol kemiskinan dan kekumuhan. Padahal Sungai Cibanten di masa Pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa berfungsi sebagai jalur perdagangan dari Teluk Banten ke Banten Girang atau sebaliknya.

“Kami berharap baik pemerintah kota maupun pemerintah provinsi segera membersihkan sampah ini. Malu kalau ada penziarah yang datang ke Banten Lama,” katanya.

Penulis:WR

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *