News

PHRI dan Pemkab Serang Sinergi Antisipasi Informasi Hoax

SERANG – Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Kabupaten Serang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menjalin sinergitas. Ini dalam mengantisipasi informasi hoax terkait kondisi wilayah Pantai Anyar dan Cinangka. Sebab, informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sangat merugikan pelaku usaha tempat wisata Pantai Anyar.

Ketua BPD PHRI Kabupaten Serang, Yurlena Rachman mengungkapkan bahwa atas informasi-informasi melalui media sosial (medsos) yang tidak bisa dipertanggungjawabkan terbukti pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 kemarin sangat merugikan. Untuk itu, pihaknya melakukan evaluasi untuk menyinergikan dengan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dan Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) Kabupaten Serang, kemarin.

“Untuk wilayah Anyar dan Cinangka kunjungan wisatawan okupansi tidak terlalu bagus, jadi kita menyampaikan kepada Disporapar dan Diskominfosatik karena penurunan okupansi atau pembatalan booking lebih banyak dari informasi yang tidak jelas,” ujar Yurlena.

Atas informasi yang belum jelas tersebut, sambung Yurlena, disusul lagi banyaknya berita-berita yang tidak menguntungkan untuk tempat wisata pantai Anyar dan Cinangka kondisinya terjadi gelombang tinggi dan lain-lain. ”Bahkan beberapa berita menggunakan data lama yang tidak relevansi lagi sehingga membuat okupansi sangat turun,” keluhnya.

Guna mengantisipasi hal ini terulang kembali, PHRI mengajak diskusi bersama Disporapar dan Diskominfosatik untuk mengambil langkah-langkah ke depannya seperti apa. Karena jika tidak diantisipasi sangat merugikan para pelaku usaha wisata. “Padahal dengan ramainya pengunjung dapat meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Serang, tapi momennya tidak tercapai dan semua merasa dirugikan. Jadi kita mempersiapkan langkah-langkah lanjutan biar tidak terjadi lagi hal-hal seperti itu,” paparnya.

Dia bercermin, pada saat menjelang libur Lebaran tahun lalu, pihaknya merasa terbantu dengan adanya statement Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang dalam hal ini Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, pihak BMKG dan Badan Vulkanologi dan jajaran forkopimda yang sebelumnya banyak wisatawan cancel kamar hotel yang sudah dibooking lantaran kecemasan akibat berita hoax.

“Statemen resmi pihak terkait bisa menenangkan wisatawan menikmati wisata pantai Anyar dan Cinangka, karena kalau statement keluar dari pemerintah mungkin kepercayaan tamu lebih tinggi untuk tidak cancel bookingannya,” ungkapnya.

Kepala Disporapar Kabupaten Serang, Anas Dwi Satya Prasadya menerangkan, tingkat kunjungan wisatawan ke pantai Anyer dan okupansi hotel menjadi catatan pihaknya untuk mengambil langkah-langkah perbaikan. Pertama Pemkab Kabupaten Serang akan terus meningkatkan koordinasi dengan PHRI, media, pelaku wisata dan lembaga pemerintah lainnya untuk bersama-sama mengcounter informasi hoax, dengan menyajikan berita berita yang membuat kenyamanan dan keamanan berwisata di pantai Anyer.

“Kedua menyinergikan rencana kerja dengan PHRI, sehingga akan terjalin sinkronisasi program dan kegiatan pada tahun ini. Sehingga mudah-mudahan dapat terlaksana berbagai event yang tentunya akan membuat pantai Anyer lebih ramai untuk dikunjungi. Ketiga mengagendakan pertemuan dengan pimpinan daerah, sehingga untuk dapat terus mensupport pariwisata di pantai Anyer,” tutupnya.

Penulis:NM

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *