News

DLH Berdayakan Masyarakat Melalui Pembentukan Bank Sampah

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang terus berupaya mengatasi permasalahan sampah dengan berbagai program yang sudah dan akan dilaksanakan. Salah satunya dengan membentuk bank-bank sampah yang telah digaungkan oleh kelompok-kelompok masyarakat yang berperan mengubah sampah bernilai ekonomis.

DLH Kabupaten Serang di bawah kepemimpinan Prauri, S.H., S.Sos, M.Si dan Sekretarisnya Iman Saiman, S.Sos, M.Si, gencar sosialisasi terkait pembentukan bank sampah kepada warga, agar mengurangi sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA).

“Pembentukan bank sampah terus kita sosialisasikan,” ujar Prauri, belum lama ini.

Prauri juga mengaku telah membangun kerja sama dengan PT indah Kiat Pulp and Paper (IKKP) untuk bisa menampung semua jenis kertas yang dihasilkan oleh bank-bank sampah.

“Jadi bank-bank sampah cukup gembira karena kalau menjual ke lapak-lapak Rp 1.100 sampai Rp1.200 per kilogram, bila di Indah Kiat sesuai harga pasar rata-rata di atas Rp 2.000 per kilogram,” ucapnya.

Kemudian, DLH Kabupaten Serang segera membangun kerja sama dengan PT Chandra Asri Petrochemical untuk bisa menerima sampah plastik. “Chandra Asri siap menerima, hanya saja kita belum tahu jenis plastiknya seperti apa. Yang penting masyarakat mau mengumpulkan dan memilah sampah yang bernilai ekonomis,” tuturnya.

Pada tahun 2023, DLH Kabupaten Serang pun memulai mengolah sampah dengan cara dibakar menggunakan mesin insinerator sebanyak dua unit yang akan dibuat di Kecamatan Kibin.

“Berikutnya ada mesin Refuse Derived Fuel (RDF) yang ditempatkan di Kecamatan Bojonegara dan hasil olahan sampahnya bisa menjadi bahan bakar pengganti batu bara,” paparnya.

Sedangkan, untuk memperkuat pengelolaan sampah di kecamatan-kecamatan yang telah diberikan kewenangan untuk mengolah sampahnya sendiri, diberikan sarana prasarana (sarpras) persampahan seperti dum truk, amrol, kontainer dan becak motor (cator).

“Masing-masing kecamatan kita kasih tiga unit dum truk, satu unit amrol, tiga unit kontainer dan dua unit cator. Tapi untuk kecamatan lain, kami salurkan lebih dari itu tergantung kapasitas sampahnya seperti Kecamatan Cikande, Kecamatan Kibin dan Kecamatan Kramatwatu. Sekarang sudah ada 15 kecamatan yang mengolah sampahnya sendiri,” ungkapnya.

Selanjutnya, DLH terus meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan-perusahan dalam hal pengelolan limbah yang perusahaan hasilkan. “Kegiatan yang lain, kita bikin perjanjian dengan perusahaan melakukan penanaman mangrove di pesisir pantai utara untuk mencegah abrasi dan menghasilkan oksigen,” pungkasnya.

Penulis:NM

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *