Jurnalis warga

Dua Sekolah Negeri di Kota Serang Rusak Parah

SERANG – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sindangraksa, di Lingkungan Kubang Semar, Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, terlihat kumuh dan tak layak digunakan. Sekolah ini memiliki 277 siswa.

Atap bangunan sekolah terlihat rapuh dan rentan roboh ketika musim hujan. Beberapa bagian dinding dan lantai tampak retak.

Kepala SDN Sindangraksa Asi Samsiah mengatakan, kerusakan bangunan sudah terjadi sejak dua tahun terakhir.

“Ini gentingnya sudah pada bolong jadi pada bocor, tadinya mau kita pasang GRC tapi kita lihat gentingnya yang bocor. Ini sudah parah banget,” katanya, Selasa (2/5).

Ia khawatir jika tidak segera diperbaiki maka akan membahayakan keselamatan guru dan siswanya.

“Rasanya sedih melihat kondisi seperti ini sedangkan anak-anak di sini antusias belajarnya,” ucapnya.

Astari, salah satu guru SDN Sindangraksa, selalu was-was saat sedang mengajar di kelas.

“Banget kalau mengganggu, posisinya kalau dipakai akan menimbulkan mudharat khawatir ada asbes jatuh, baja jatuh, plafon jatuh kan,” tuturnya.

Karena keterbatasan ruang kelas dan kondisi bangunan yang rusak, Astari bersama guru-guru yang lain berinisiatif menyatukan dua rombongan belajar (rombel) menjadi satu rombel penuh.

“Kalau anak-anak sih senang saja belajarnya, hanya kitanya yang was-was, apalagi kalau hujan ini bocor semua,” katanya.

Astari merasa, ada tebang pilih pembangunan fasilitas pendidikan di Kota Serang.

Menurutnya, Pemerintah Kota Serang lebih memprioritaskan pembangunan fasilitas pendidikan di wilayah perkotaan daripada di wilayah pinggiran.

Mungkin, kata Astari, ada sekolah yang kondisi bangunnya lebih parah dari sekolahnya tersebut.

“Kalau secara pribadi masukan untuk Pemkot bantuan itu jangan masuk ke wilayah kota saja, ini kota pinggir, sok bisa dibandingkan sekolah yang ada di Kota-kota bagus semua daripada dengan yang di pinggir-pinggir,” katanya.

Kekhawatiran dengan kondisi sekolah rusak juga dirasakan siswa dan guru di SD Negeri Masjid Priyayi di Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Atap kelas sekolah ini sempat ambruk setelah diguyur hujan.

Salah satu guru, Asnahhudin mengatakan, atap yang ambruk tersebut terjadi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

“Ambruk setelah hujan kemaren pas lagi kegiatan belajar mengajar, karena atap sudah mulai bocor, Guru-guru tidak mau ambil risiko karena takut ada ambruk susulan kemudian dipindah ke kelas lain,” kata Asnah.

Asnah menjelaskan saat ini ada tiga kelas yang rusak berat dan tiga kelas rusak ringan. “Kusen jendela sudah banyak yang rapuh. Kepala sekolah sesudah mencari donatur kemana-mana, namun belum dapet,” ucapnya.

Dikatakan Asnah, pihaknya sudah sering mengajukan pembangunan gedung kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, namun sampai saat ini belum ada tindakan apapun.

“Sudah banyak ngasih proposal tapi gak ada tanggapan, kita akan ajukan lagi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa didenger oleh pemerintah kota dan segera diperbaiki,” katanya.

Ia berharap Pemerintah Kota Serang bisa segera membenahi kerusakan yang terjadi di SDN Priyayi agar guru dan siswa bisa nyaman belajar.

“Sampai sekarang belum ada tindakan apapun, saya harap ada atensi dari pemerintah, karena pembangunan terakhir di sekolah ini dilakukan pada 2008,” harapnya.

Kepala SDN Masjid Priyayi, Ugan Surya Ganef mengatakan kondisi tersebut secara umum memang kurang layak, baik dari plafon maupun kusen yang sudah lapuk.

“Ini terakhir dibangun pada 2008, setelah itu kurang tersentuh pembangunan, saya secara lisan sudah minta tolong minta agar berkunjung ke Priyayi,” katanya.

Upaya sekolah, kata Ugan, sudah banyak di tahun 2020, sekolah sudah dimintai mengirim proposal tapi tak kunjung ada hasil.

“Parahnya sekarang, kalau hujan air langsung turun ke ruangan, kita sudah menyuruh anak-anak menghindari atap yang berpotensi roboh,” ucapnya.

Jurnalis Warga

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *